google-site-verification: google4086a67cad748863.html Kilas Balik Tujuan Awal Ngeblog | Nurelice | Parenting Blogger

Kilas Balik Tujuan Awal Ngeblog


10 tahun lalu, kenal Blog dari Raditya Dika. Saya lupa di Novel bang Radit ke berapa yang nyeritain awal mula dia nulis itu di blog, yang jelas, berkat bang Radit saya jadi kenal sama platform Blogger. 

Saya bukan fans bang Radit btw, untuk kalangan penulis, saya lebih mengidolakan bang Alitt (@shitlicious). Menurut saya, effort bang Alitt dalam prosesnya menuju penulis ngehe banget. Semangatnya, cerita-ceritanya, adorasinya, semuanya bikin saya ketampar ketika gagal ngelakuin sesuatu padahal niat dan pengorbanan saya nggak maksimal tapi ngeluhnya lebay. 

Karena bukan fans bang Radit, otomatis saya nggak beli bukunya dong. Tapi, kalau dipaksa jujur sih nggak beli bukunya bukan karena nggak ngefan juga, tapi lebih ke kere banget aja karena waktu bukunya terbit, saya masih jadi anak kost dengan uang saku yang... menyedihkan perminggunya. 

Waktu itu, tujuan awal -banget- saya sign up di Blogger itu... pengen jadi penulis terkenal -yang nggak disengaja- kayak bang Radit, to put it into modern word is viral, maybe? Ntah termotivasi atau lebih ke nggak tau diri, bisa-bisanya pengen terkenal karena tulisan tapi nggak punya skill dalam story telling dan krisis diksi dalam penulisan. Karena belum sadar akan kapasitas diri, ke-pede-an akan jadi the next bang Radit itu bertahan sampe 2 tahun! Saya rajin banget nulis di Blog hampir setiap hari. Apapun yang saya alami hari itu, saya tulis semuanya di blog.

Lalu, ketika gadget saya naik tingkat ke Blackberry, saya kenal salah seorang Blogger lewat aplikasi BBM. Dari sana, saya dikenalin sama komunitas Blogger, Kancut Keblinger. Ntah sekarang masih aktif atau nggak. Saya gabung dan barulah sadar kalau mimpi buat kayak bang Radit itu bener-bener nggak tau diri banget, karena di komunitas itu saya jadi kenal banyak Blogger yang tulisannya keren-keren dan ciamik tapi tetep rendah hati [re: nggak viral], lol. Tapi beneran, berkat blogwalking pertama kali itu, saya tertampar banget, kok bisa-bisanya orang kayak saya mimpinya ketinggian, padahal banyak orang yang kemampuan dalam menulisnya jauuuuh di atas saya tapi ngeblog ya ngeblog aja. Nothing to lose. 

Setelah itu, saya tenang banget. Nggak selalu ngecek ada yang komen nggak ketika posting, nggak perlu ngarep apa-apa ketika posting dan kecewa when i get nothing. Alias, nulis ya nulis aja. Posting ya posting aja. 

Kalau diliat-liat, perjalanan seseorang dalam menulis itu seru-seru ya.. Tujuan awal mereka masuk ke dunia blog itu beragam. Bahkan, ada temen saya yang awal mula kenal dan nulis di blog itu karena benci sama seseorang. Dia ngeluarin semua unek-uneknya di blog tapi tulisannya tetep tersimpan di draft karena niat dia menulis itu untuk healing. Akhirnya, sampe sekarang dia menjadi Blogger yang aktif dan produktif. 

Blog itu... nggak hanya menjadi sarana untuk menulis, lebih dari itu, ia menjadi obat bagi orang-orang kesepian sehingga bisa berbincang tanpa lisan. Bahkan, ia bisa menjadi sarana untuk kita mawas diri dan lebih mengenal diri sendiri lewat tulisan dalam bentuk curhatan. Berbanding terbalik dari tujuan awal saya ngeblog, sekarang tujuan saya,
untuk mengabadikan sebuah cerita, terutama tentang segala kisah anak dan keluarga. Agar kelak, ketika saya menua dan pelupa, mereka dapat bersua dengan peluh dan tawa ibunya dalam mendampingi setiap jengkal langkah dan hela nafasnya pada jutaan kata di catatan kaki. 

0 Comments