Pada tanggal 23 Februari 2022 saya berkesempatan mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Ibu-ibu Canggih melalui Live Youtube, dr. Annisa Rahmadhany, Sp.A (K) menjadi narasumber untuk acara yang bertajuk "Dapatkah Anak Terkena Penyakit Jantung?" ini.
Dr. Rahma membuka sapaannya dengan pemaparan singkat mengenai penyakit jantung pada anak. Beliau menjelaskan bahwa ada 4 jenis penyakit jantung pada anak:
1. Penyakit Jantung Bawaan
Ini erat kaitannya dengan kelainan struktur jantung.
2. Penyakit Jantung Didapat
Ini bisa berkaitan dengan struktur maupun fungsi jantung
3. Gangguan Irama Jantung
Biasanya kaitannya dengan aliran listrik nadi jantung
4. Penyakit Jantung Lainnya
Misalnya tumor jantung, hipertensi paru, atau adanya dislipidimea pada anak.
Namun, berhubung waktu yang sangat singkat, kali ini dr. Rahma hanya akan memfokuskan bahasan untuk jenis penyakit jantung bawaan. Seperti yang sudah tertulis di atas, penyakit jantung bawaan ini berkaitan dengan struktur atau anatomi jantung. Angka kejadiannya yaitu 1% atau 8-10 anak berisiko mengalami PJB (Penyakit Jantung Bawaan) dari setiap 1000 kelahiran hidup. Jadi, kalau kita hitung misalnya penduduk Indonesia berjumlah 250juta jiwa dengan angka kelahiran 2,3% jadi 1%-nya itu cukup banyak, bisa 25.000 bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Tadi kan dijelaskan bahwa risikonya itu 1%, tapi perlu diingat juga risiko anak akan meningkat menjadi 3% ketika salah satu anggota keluarga mengidap PJB.
Apa Saja Gejala Penyakit Jantung Bawaan?
1. Minum susu terputus-putus atau sedikit-sedikit.
2. Mudah lelah
3. Nafas cepat
4. Berat badan anak sulit naik
5. Tampak biru di lidah atau bibir
6. Tanpa gejala sama sekali
Jika usia anak sudah besar (bukan pada bayi baru lahir) bisa dilihat dari jari-jari, baik dari jari tangan maupun kaki akan terlihat seperti tabuh, juga rongga dada akan terlihat menonjol karena ada pembesaran jantung. Namun, gejala ini hanya untuk yang termasuk ke dalan gejala tampak biru. Jika lidah dan bibir anak tidak tampak biru, maka gejala yang paling sering menonjol adalah berat badan sulit naik dan minum yang terputus.
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?
1. Periksakan anak ke dokter spesialis anak
2. Dokter spesialis anak akan memberi rujukan untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis anak konsultan jantung
3. Pemeriksaan rontgen torak & EKG
4. Pemeriksaan ekokardiografi atau USG jantung
Penanganan untuk Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
1. Kontrol teratur
2. Minum obat jantung & lakukan ekokardiografi secara berkala
3. Lengkapi imunisasi, nutrisi optimal dan stimulasi perkembangan
Bisakah Kita Deteksi Penyakit Jantung Pada Janin Saat Kehamilan?
Sebetulnya jawabannya bisa, ada pemeriksan fetal ekokardiografi saat hamil. Tapi memang tidak semua dokter kandungan bisa melakukannya, biasanya dokter kandungan yang merupakan sub-spesialis fetomaternal karena perlu keahlian dan alat khusus. Manfaat melakukan tes PJB saat kehamilan adalah kita bisa melakukan konseling genetik lebih lanjut tentang kelainan apa saja yang akan dialami dan perencanaan kelahiran lebih matang.
Apakah Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Bisa Hidup Normal Setelah Besar?
Jawabannya, sebagian besar dapat hidup seperti anak sehat lainnya, asal lakukan hal di bawah ini:
1. Usahakan diagnosis terhadap anak tidak terhambat
2. Tindakan dengan timing yang optimal
3. Stimulasi anak tetap dilakukan, lakukan imunisasi lengkap serta nutrisi yang baik
Faktor Penyebab Anak Mengalami Penyakit Jantung Bawaan
Secara umum, risiko seorang anak mengalami penyakit jantung bawaan 1%, faktornya bisa kita lihat pada trimester pertama kehamilan tepatnya di usia 8 minggu pertama. Di usia ini, jantung janin sudah mulai terbentuk sempurna, jadi faktor apapun di 8 minggu kehamilan itu sangat penting mulai dari infeksi rubella, konsumsi obat-obatan karena kondisi penyakit yang diderita ibu bisa mempengaruhi pembentukan organ jantung janin.
Semoga bermanfaat ya moms. Xoxo