google-site-verification: google4086a67cad748863.html Inilah 3 Alasan Kenapa Harus Bersyukur Menjadi Ibu Rumah Tangga | Nurelice | Parenting Blogger

Inilah 3 Alasan Kenapa Harus Bersyukur Menjadi Ibu Rumah Tangga



Pilihan menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir seharusnya tidak lagi menjadi perdebatan, karena keduanya tetap menjadikan kita sebagai perempuan dan seorang ibu. Tapi, fakta di lapangan berbeda terbalik, justru perihal pilihan profesi masih mendatangkan banyak perdebatan di kalangan ibu-ibu sendiri.

Tidak sedikit yang menyayangkan gelar seorang perempuan tenggelam tak dipergunakan karena ia memilih untuk mengurus keluarganya. Tidak sedikit juga yang menyayangkan uang yang susah payah didapat seorang perempuan habis untuk membayar asisten rumah tangga karena separuh waktunya habis disita pekerjaan. 

Saya, seorang perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga, juga memilih untuk tidak membandingkan dan menghakimi mereka yang memilih untuk bekerja. Karena saya tau, dimending-mendingkan oleh orang yang profesinya bertolak belakang dengan profesi saya itu menjengkelkan. Saya bahagia dengan apa yang sudah saya pilih. Dan, menurut saya bukti kebahagiaan kita terhadap apa-apa yang sudah kita pilih adalah dengan tidak merendahkan pilihan oranglain.

Meski terkadang, ketika rasa lelah melanda kita meng-iya-kan pendapat oranglain tentang profesi yang kita pilih. "Iya ya, kalo kerja enak kali ya. Gak stress mulu di rumah", tapi 3 alasan ini membuat saya kembali merasa bahagia dan bersyukur menjadi ibu rumah tangga:

1. Ibu rumah tangga, profesi yang mulia
Tugas ibu rumah tangga tidak hanya sekedar menyediakan makan dan kebutuhan konstan lain untuk keluarga, tapi juga tentang beban lain yang harus siap dihadapi. Maka dari itu, Islam selalu menyebutkan bahwa profesi ini merupakan salah satu profesi yang mulia. 

2. Menyaksikan tumbuh kembang anak
Menjadi ibu rumah tangga berarti kita menghabiskan waktu kita untuk menyaksikan dan menemani anak-anak bertumbuh dan berkembang yang hampir tidak pernah terlewatkan. Melihatnya dari mulai detik pertama mampu merangkak hingga berlari.

NB: diksi ini bukan berarti wanita karir tidak bisa menyaksikan anak-anaknya bertumbuh, tapi, konteks ini dutujukan untuk durasi waktu yang dihabiskan ibu rumah tangga dalam membersamai anaknya. 

3. Bisa berkembang meski dari rumah
Seiring berkembangnya zaman, kemajuan teknologi begitu berpengaruh terhadap keberdayaan para ibu rumah tangga. Sekarang, ketika seorang ibu rumah tangga ingin mendapat penghasilan sendiri tidak lagi bingung berkat banyaknya tips dan ide jualan gratis yang bisa dilihat di platform manapun. 

0 Comments