google-site-verification: google4086a67cad748863.html Berkah Puasa di Rumah aja: Banyak Waktu Untuk Ibadah | Nurelice | Parenting Blogger

Berkah Puasa di Rumah aja: Banyak Waktu Untuk Ibadah



Ramadhan kali ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya; di rumah aja, akibat pandemi Covid-19 yang nggak tau kapan usainya. Walaupun sekarang lebih terlihat ke-santai-an (re: abai) orang menghadapi dan berbaur dengan virus, nggak seperti sebelum-sebelumnya yang masih parno dan ketat prokes. Sekarang nampaknya orang-orang nggak terlalu masalahin tempat rame, berdesakan pun nggak apa-apa, meski banyak juga yang masih tetep nganut paham #DiRumahAja kalau nggak perlu-perlu banget. 

Disadari atau nggak, memilih untuk di rumah aja ketika Ramadhan ternyata hikmahnya banyak, kita jadi bisa belajar bareng-bareng sama anak dan suami tentang agama karena luangnya waktu yang dipunya. Nggak perlu punya banyak ilmu untuk mengajarkan anak mencintai islam, kita cuma perlu melawan rasa malas dalam diri kita sebagai orangtua aja. Karena zaman sekarang semua dipermudah; belajar ngaji tinggal buka YouTube, belajar do'a-do'a harian bareng anak tinggal liat Google kalau nggak punya bukunya. 

Waktu Ramadhan pertama harus di rumah aja banyak ngeluhnya, beda dengan sekarang yang justru banyak bersyukur karena banyak hal, salah satunya kami sekeluarga masih diberi waktu menikmati bulan suci dan masih diberi nikmat sehat olehNya. Disamping itu, walaupun kami setiap hari berkumpul karena suami bukan orang kantoran tapi dengan stay di rumah aja dan mengurangi mobilitas bikin bonding kami semakin kuat di Ramadhan ini. Alih-alih mengeluh karena nggak ngabuburit, kami memilih untuk ngabuburead, alias menghabiskan waktu dengan baca buku atau belajar arti bacaan shalat. Serius lho, belajar bacaan shalat itu bukan hanya untuk anak, saya selaku orangtua pun ternyata banyak nggak taunya. :D 

Rutinitas harian anak pun rasanya jadi terencana dan serba disiplin; hapalan do'a sehari-hari jam sekian, hapalan surah-surah pendek jam sekian, belajar baca tulis jam sekian. Nggak kasian anaknya belajar terus seharian? Ya nggak seharian juga dong, markonah. Anak sulung saya baru usia 5 tahun, orang (pun saya) percaya bahwa pada usia itu anak seharusnya banyak bermain bukan belajar. Tapi, anaknya sudah menunjukan ketertarikan pada hal-hal tersebut bahkan sejak usia 3 tahun. Dia sering tanya do'a masuk WC apa, do'a biar selamat apa, endebra endebra. Jadi, saya pikir nggak salah kalau saya mendukung semangatnya buat belajar, selama nggak dipaksa tho'? Hehe

Kembali ke laptop, wkwkwk. Ramadhan di rumah aja menurut kami asyik banget, karena hemat uang, lol. Tapi bener gak sih buibu? Coba deh, kalau kita ngabuburit ke mall, niatnya ngabuburit aja tanpa ada keperluan rumah apapun untuk dibeli. Pasti anak at least mampir ke KFC atau JCo, pasti deh ini! Nah, ketika di rumah aja, uang kita tetep selimbutan dalem dompet, alias utuh. :D 

Semua akan seru ketika kita lihat dari sisi positifnya ya bu? Semangat selalu ibu, walau masih tetep #DiRumahAja. Semoga kita selalu dilindungi dan dilimpahi kebahagiaan ya bu.. 


0 Comments