google-site-verification: google4086a67cad748863.html MENYUSUTKAN STRESS AKIBAT PANDEMI DENGAN NGAKAK BARENG FILM BIKEMAN 1 & 2 | Nurelice | Parenting Blogger

MENYUSUTKAN STRESS AKIBAT PANDEMI DENGAN NGAKAK BARENG FILM BIKEMAN 1 & 2



Beberapa waktu ke belakang, di sisa usia 2020 sebelum menginjak angka 31, saya disuguhi beberapa film sama suami, salah satunya film Bikeman. 

Sebagai penikmat film Thailand, kedua wajah pemeran penting di film itu nggak asing buat saya. Pachara Chirathivat, tokoh utama di film ini sering seliweran menghiasi poster film layar lebar, ntah itu genre komedi ataupun drama. Tapi, memori saya langsung berjalan mundur ke waktu dimana saya nonton film SuckSeed ketika lihat wajah Pachara Chirathivat, dan film ATM Er Rak Error ketika lihat wajah Sananthachat Thanapatpisal yang waktu itu memerankan sosok Gob. Karena mungkin, kedua film itu yang paling bikin wajah mereka nancep di memori, wkwkwk. 

SINOPSIS FILM BIKEMAN

Bike Man mengisahkan Sakkarin (Pachara Chirathivat), lelaki berusia 25 tahun yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan impian sang ibu. Ia ingin sang anak menjadi seorang karyawan bank yang dianggap dapat memberikan banyak keuntungan bagi hidupanya di masa depan.

Pada suatu waktu, saat bertugas menjadi pengemudi ojek Sakkarin bertemu dengan Jai (Sananthachat Thanapatpisal), tema sekolahnya yang dulu ia taksir. Saat itu Jai sedang ingin memesan ojek motor dan akhirnya mereka mengobrol. Ternyata Jai merupakan seorang teller di bank yang Sakkarin inginkan. Kebohongan Sakkarin mulai tercium saat pamannya, Preecha (Kom Chauncheun) mencurigai apakah benar Sakkarin bekerja di sebuah bank.

Paman Preecha sering bolak-balik Bangkok karena memiliki usaha di sana. Belum lagi atasan Jai, A (Pramote Pathan) melihat Sakkarin di acara bank lengkap dengan seragam ala karyawan. Apakah ibunya, Jai, dan semuanya tahu tentang kebohongan Sakkarin?

Menurut saya film Bikeman ini renyah, nggak ada candaan yang garing sama sekali, dibikin ngakak di setiap scene, apalagi di fase-fase butuh banget hiburan kayak sekarang. Walaupun terbilang cerita cinta yang klasik dan pasti ketebak ujungnya, film ini tetep asik buat ditonton dan bikin ngerasa "hah? Kok udah di ujung film lagi.." saking anteng nontonnya.

Dibuka dengan scene ngebut kesetanan si Sakkarin sembari bonceng Ibu dan Neneknya pakai motor, nyalip mobil sana sini dengan kecepatan setara Rossi bawa motor sambil keselek kerupuk dorokdok nggak nemu aer, ekspresi wajah Ibu dan Neneknya yang bengek bikin sukses menggelitik yang nonton. Setelah lihat pembukanya, dijamin nggak bakal ada yang males buat nerusin nonton sampai akhir.



Meski disisipi banyak cerita dan drama percintaan tapi pokok cerita film ini tentang keluarga, huhuhu drama bangettt. Selalu mellow kalau udah berbau keluarga ya? Like, family means everything.

Yakin gak penasaran? Nonton giiih...


Credits;

tribunnewswiki.com

fwuhd.com

mydramalist.com




0 Comments