google-site-verification: google4086a67cad748863.html GIGI SUSU ANAK BERLUBANG, PERLU TAMBAL GAK YA? | Nurelice | Parenting Blogger

GIGI SUSU ANAK BERLUBANG, PERLU TAMBAL GAK YA?



Waktu anak pertama saya, Sam, usianya 2 tahunan, ada noda cokelat di gigi depannya. Saya langsung chat dokter gigi via Whatsapp. Ternyata, noda cokelat itu tanda gigi anak akan terkena karies. Nggak kaget juga sebenernya karena waktu itu saya mulai ngenalin dia sama gummy bears, huhuhu. 

Idealisme saya cuma kokoh di permen yang keras-keras dan permen karet tapi untuk per-gummy-an saya kasih lampu ijo dengan syarat tetep mau sikat gigi dan nggak makan berlebihan. Karena, sekarang kan banyak produk vitamin diolah dalam bentuk dan teksture gummy yang lucu ya, apalagi yang hadiahnya dino segede unyil itu lho, gimana anak dan iboknya nggak tertarik cobak? Sambil menyelam minum bajigur, beli vitamin hadiah mainan. Hemat! 😂

Ohya, asing gak sama kata karies? Me too! Saya sampe nanya ke dokter gigi "dok, karies itu gigi berlubang kah atau gigi anak yang mulai kemuning?" 

Lucky me punya kenalan dokter gigi yang super ramah, sering saya chat tanpa kenal waktu. Seriously, kadang saya tiba-tiba chat di jam 10 malem dan tetep beliau jawab dengan detail tanpa skip satupun hal yang dirasa penting untuk dijelasin. Gak dibayar pulak, semoga jadi ladang amal ya mak dok. 🤗

Ih, jadi keskip lagi kan soal karies. Oke...
"Karies itu awalnya karena sisa makanan yang nempel di gigi, nantinya jadi plak dan muncul bakteri yang akhirnya enamel gigi akan terkikis. Meskipun karies umum terjadi pada balita tapi nggak bisa disepelekan, harus tetep ditangani ya.. Penanganannya bisa langsung ke Drg terdekat aja, kalau pencegahannya cukup rutin sikat gigi dan sebisa mungkin hindari makanan yang terlalu manis. Anak biasanya menolak sikat gigi karena mereka merasa menyikat gigi itu hal yang ngebosenin, makannya kegiatan menyikat gigi harus menyenangkan supaya anak merasa ketagihan buat melakukannya lagi."

Kurang lebih begitu penjelasan dokter, jelas banget untuk ukuran tanya-tanya by phone, ya? 

Setelah itu gimana? Langsung dibawa ke dokter kah anaknya? Ndak. Ngeyakinin anak usia 2 tahunan untuk pergi ke dokter itu nggak gampil. Meski sering disuguhi video edukasi berupa animasi dengan tema dokter gigi yang karakternya lucu disertai lagu yang membangun keberanian anak pun tetep menampilkan beberapa alat yang dirasa serem menurut dia. Macam suntikan, alat congkel gigi, alat scaling, endebla endebla. 

Satu-satunya jalan selain pergi ke dokter gigi ya dengan sikat gigi rutin, minimal 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Anaknya mau gak? Wooo bukan ibuk namanya kalau ndak nemuin drama di tiap masalah anak, wkwkwk. Kalo ditadang, mungkin keringet dan air mata emosi tiap ngajakin sikat gigi ini bisa seember penuh. Sekarang sih, alhamdulillah, urusan ini nggak bikin migraine lagi. Postingan berikutnya mungkin bakal saya share tips dan jurus yang jitu (di anak saya) supaya mau sikat gigi.

Setelah karies anak saya nggak makin parah, ndilalah muncul masalah lain lagi; gigi gerahamnya berlubang. Sebelum lubangnya makin melebar dan dalam, tiap hari saya sounding soal dokter gigi yang ramah, soal ruangan dokter gigi yang dindingnya penuh gambar gigi yang lucu, soal manfaatnya tambal gigi, dan nyeritain kenangan dia yang asik main mainan di kids area sewaktu menunggu nomor antrean. Eventho' the last one nggak keturutin karena lagi pandemi gini, jangankan masukin anak ke kids area, liat setumpuk mainan di sudut aja udah creepy duluan. 

Long story short, anak saya mau dan excited banget diajak buat tambal gigi, no drama, bener-bener happy deh dia sampe pas nomor antreannya disebut, dia langsung ngeloyor duluan ke ruangan. 

"Waduh hebat adek ni mau dicek giginya ke dokter. Coba sini duduk, bagus ya kursinya bisa dipendekin sama ditinggiin." Sahut dokternya sesaat setelah kita tutup pintu. Satu hal yang paling penting ketika memutuskan untuk cek kesehatan gigi anak adalah; BAWA ANAK KE Drg YANG SUPER DUPER RAMAH DAN KIDS FRIENDLY ESPECIALLY KALO ITU PERTAMA KALI. Supaya anak terkesan dan nggak kapok untuk dibawa cek lagi nantinya. 

Sebelum lanjut nyeritain prosedur tambal gigi, sebenernya perlu gak sih gigi susu anak ditambal? Toh nanti copot sendiri kan? 

Yuk, simak beberapa alasan dari laman docdoc.com tentang kenapa prosedur tambal gigi susu ini tetep perlu dilakuin 👇

Pertama, gigi susu berfungsi sebagai panduan atau penjaga tempat bagi bagi gigi permanen. Apabila gigi susu telah dicabut atau tanggal sebelum gigi permanen tumbuh, maka gigi di sekitarnya dapat berpindah ke posisi yang ditinggalkan gigi tersebut. Sehingga, nantinya gigi permanen tidak dapat tumbuh karena dihalangi oleh gigi lain.

Kedua, gigi susu berperan penting dalam perkembangan pola bicara anak. Gigi susu yang rusak akibat karies gigi dapat menyebabkan masalah seperti lisp (kesulitan mengucapkan s dan z) atau whistling (bunyi s yang terlalu panjang), terutama jika kerusakan terjadi pada gigi depan.


Ketiga, gigi susu dibutuhkan untuk mengunyah makanan. Maka dari itu, gigi ini sangat penting untuk memastikan anak tetap mendapatkan gizi yang dibutuhkan.

Nah, sekarang lanjut ke proses tahapannya. Maapkeun ya bund kalo kurang detil dan jelas karena nggak seluruh proses saya lihat, kadang kehalang sama asistennya dan ndak boleh video juga demi kenyamanan bersama, heheh. 

Mulanya, dokter akan bersihin gigi anak yang berlubang dengan sonde, lalu beralih ke dental pinset buat ngambil (kalo-kalo ada) sisa makanan di dalam gigi berlubang. Setelah itu, Sam disuruh kumur dengan air biasa beberapa kali, mungkin untuk bersihin sisa remahan yang nyelip kali ya? Supaya menyeluruh, wkwkwk. Dilanjut dengan alat yang disebut supersonic, yang saya ndak tau tujuannya buat apaan. Sekilas, oral tools itu tujuannya kayak sama ya, buat ngodek-ngodek lubang gigi doang, ternyata beda ujung beda fungsi, ada yang cuma buat ngorek dan ada yang buat karies. 

Ntah ke berapa kali kumur, Sam kembali disuruh nyender di kursi. Asisten dokternya ngambil obat yang disebutin dokter, lubang gigi Sam ditotolin kapas terus dia ngeluh kepedesan karena obatnya, disuruh kumur lagi, lalu ditempelin secuil kain semacam kassa apa tissue. Udah deh, gitu doang. Antre-nya sejam, tindakannya ndak sampe 10 menit. Walaupun baru tambal sementara dan jangka waktu seminggu mesti balik lagi, tapi kok ya sungguh~~~ 

Kalau googling sih katanya akan dibius dan pakai alat bor buat bersihin plak, tapi seingat yang saya lihat sih Sam nggak bius atau pake bor. Mungkin karena ditangani sedini mungkin kali ya, jadi kerusakannya belum parah jadi nggak begitu perlu banyak alat.

Waktu anaknya ditanya sakit nggak, jawabannya;
"Ngaaak, cuma pedes aja, kayak makan samyang." 

Yakaliii anak umur 4 tahun pernah makan samyang.

Ngomongin soal manfaat tambal gigi susu, ada kemungkinan komplikasinya gak ya untuk anak? 

"Komplikasi dapat terjadi, namun bukan karena prosedur penambalan gigi, melainkan karena kecemasan anak. Anak yang cemas dapat sulit dikendalikan dan melukai dirinya sendiri saat penambalan gigi. Supaya pasien tidak cemas, orangtua disarankan untuk datang ke klinik gigi lebih awal. Dengan begitu, anak dapat memiliki waktu untuk membiasakan diri dengan suasana klinik."

Ohya, pesan dari bu dokter nih dek-adek 👇

"Perlu sekali tambal gigi susu, karena kesehatan gigi susu itu akan berpengaruh ke gigi tetap nantinya. Meskipun gigi susu akan copot, tapi kalau kebersihannya nggak terjaga akan berdampak pada struktur gigi tetap. Dan supaya gigi bersih, selain sikat gigi, perlu dilakukan penambalan pada gigi yang berlubang agar sisa makanan tidak masuk ke lubang gigi." 

Jadi, jangan ragu buat bawa anak ke dokter gigi ya bunds~ 🤗



0 Comments