Semut Tidak Bersalaman Pada Mereka Yang Berpaling

Pagi tadi, saat saya sedang mengepel lantai depan rumah, saya melihat barisan semut di dinding. Entah kenapa, rasanya ada yang menarik saya untuk mendekat. Saya memerhatikan lekat satu persatu dari ratusan semut itu. Seperti yang telah melekat dalam ingatan setiap orang; semut selalu bersalaman setiap kali berpapasan. Nyatanya tak begitu, semut hanya akan berhenti untuk bersalaman jika semut lain tidak memalingkan pandangannya.

Saya memfokuskan pandangan saya pada satu semut yang berjalan cepat, setiap ia melewati kawannya, ia selalu berhenti untuk bersalaman dan (mungkin) bercakap. Tapi, ia bertemu dengan tiga kawannya yang ketika ia lewat, mereka memalingkan pandangannya hingga ia pun terus berjalan melewati siapapun yang pandangannya tertuju ke arah lain tanpa berhenti.

Saya mengambil pelajaran dari semut, manusia mengenal semut sebagai makhluk kecil yang kuat, kompak dan menjaga kekerabatan (bersalaman setiap bertemu). Tapi manusia melupakan satu hal tadi. Manusia pun akan merasa malas untuk menyapa jika bertemu kita oranglain memalingkan pandangannya dari kita. Menyapa itu tidak susah, yang susah adalah menghadapi dengan sabar sikap kurang baik orang yang akan kita sapa. Jumma Mubarak :)