google-site-verification: google4086a67cad748863.html 4 Kiat Memilih Sekolah TK Untuk Anak | Nurelice | Parenting Blogger

4 Kiat Memilih Sekolah TK Untuk Anak



Era sekarang, sekolah TK nampaknya menjadi sekolah wajib bagi anak-anak usia 4-6 tahun. Berbeda dengan zaman waktu saya kecil dulu, sekolah TK dianggap tidak banyak berdampak pada perkembangan anak selain aspek sosialisasinya. Nggak heran, waktu saya masuk SD, hanya ada beberapa anak yang punya pengalaman duduk di bangku TK. 

Tapi, memutuskan untuk menyekolahkan anak ke TK seharusnya bukan hanya karena tuntutan zaman aja, melainkan perlu didasari niat untuk lebih meningkatkan milestone anak dan didasari kesiapan serta kemauan anak itu sendiri. 


Karena nggak sedikit anak yang tiba-tiba mogok sekolah padahal belum genap sebulan bersekolah. Mayoritas penyebabnya karena belum matangnya kesiapan anak, alias bukan anak yang pengen sekolah tapi ibunya. Itu menurut data ya, bukan menurut saya, wkwkwk. 

Kalau anak udah minta sekolah, tugas kita nih selaku orangtua memilih dan mencarikan sekolah yang dirasa untuk anak (juga orangtua). Walaupun pada akhirnya tetep anak yang menentukan, at least kita udah berusaha mencarikan sekolah yang (menurut kita) tepat. Karena ya... anak seusia itu nggak akan tau kriteria sekolah terbaik itu yang gimana. Mereka cuma bisa menentukan asyik nggaknya sekolah itu berdasarkan jumlah mainan di taman sekolahnya aja. Anak saya sih gitu, gak tau anak lain. :D 

4 hal ini menjadi pertimbangan saya memilih sekolah TK untuk si sulung:

1. Jarak rumah ke sekolah

Ini jadi pertimbangan pertama, mengingat saya yang punya kegiatan berjualan online dan punya anak batita yang lagi enerjik-enerjiknya, jadi nggak bisa bayangin kalau harus maksain sekolah jauh. Nganterin dan nemenin bawa-bawa anak batita, haduuuh. 

Meski ada sekolah yang menurut saya bakal cocok banget sama metode pembelajaran si sulung di rumah, tapi kalau kejauhan, ya bhay~ 

2. Biaya dan lingkungan sekolah 

Ini penting banget!
Di kampung saya dulu, ada satu sekolah yang terbilang biasa aja, tapi karena ibu-ibu disana sering berlomba-lomba soal flexing jadi hal apapun dibikin se-riya mungkin. Menabung pun jadi ajang lomba, anak siapa yang jumlah tabungannya paling besar akan secara otomatis ibu tersebut yang paling dipuja. 

Beruntung buat mereka yang terbilang kaya, meskipun jumlah tabungannya bukan yang terbesar, tapi seenggaknya mereka tetap akan dilabeli berada karena bisa turun-naik mobil ketika nganter anak. 

Untuk sekolah yang terbilang biasa aja dan terletak di kampung, menjadikan orang dengan taraf perekonomian rendah pun bisa menyekolahkan anaknya disana, tapi dengan lingkungan seperti itu... nggak semuanya bisa tahan. Hence, banyak yang memutuskan untuk memindahkan bahkan memberhentikan sekolah anaknya. Dari sana saya belajar bahwa memilih sekolah untuk anak (apalagi TK yang terbilang banyak biaya) harus menyesuaikan dengan budget yang kita punya, meskipun pihak sekolah memberlakukan sistem subsidi-silang, tapi ketika keuangan kita nggak sepadan dengan orangtua anak lain, (buat saya) kasian di anaknya nanti. :') 

3. Kurikulum yang sesuai dengan kemauan

Setiap sekolah pasti menerapkan kurikulum yang berbeda, itu sebabnya kita harus cermat dan teliti sebelum mendaftarkan anak bersekolah. 

Jangan sampai, kita salah memilih sekolah karena terlalu melihat sisi elit dan mengesampingkan kesesuaian kurikulumnya. 

4. Kualitas pengajar

Sebelum sekolah, biasanya beberapa sekolah mengadakan free trial dulu. Dimana anak bisa mencoba secara gratis bersekolah selama beberapa hari, ketika dirasa cocok maka orangtua bisa mengurus pendaftarannya, tapi kalau sebaliknya, ya tinggalin aja, hehe. 

Program free trial ini bisa dijadikan kesempatan untuk kita melihat bagaimana dan apa metode yang dipakai selama pelajaran berlangsung. Tapi, kalau sekolah menerapkan aturan untuk tidak mendampingi atau mengintip anak selama belajar, bertanya pada anak tentang impresi mereka terhadap pengajar mungkin bisa menjadi alternatif. 

11 Comments

  1. Kalau saya cari sekolah TK anak kemarin yang dekat karena anak masih perkenalan sekolah, bangun masih kesiangan, dan supaya nggak capek mendadak. Tapi setelah saya datangi sekolahnya, saya liat fisik bangunannya. TK harus luas untuk area lari-lari, ventilasi udara harus bagus, terang dan tidak menumpuk barang, serta lingkungan yang aman. Saya pernah pergi ke TK terdekat yang terkenal bagus dari segi pendidikan, tapi waktu survey, penuh sekali dengan barang, tempatnya sempit, area depan sedang renovasi sehingga banyak debu dan runtuhan. Nggak jadi deh. Yang terakhir baru saya lihat dari gurunya, ada yang sekedar jadi guru, ada yang memang terlihat sayang. Itu yang sulit dinilai ketika awal karena yang menyambut waktu pendaftaran biasanya orang administrasi dan cara komunikasinya kurang baik. Saya harap-harap cemas setelah anak sekolah jadinya bagaimana. Alhamdulillah dapat guru baik dan penyayang.

    ReplyDelete
  2. Setuju dengan tipsnya...jarak yang pertama juga saya pertimbangkan saat anak sekolah TK. Ada TK di dalam komplek perumahan tempat tinggal saya, secara kualitas memang kurang bagus dibanding TK yang ternama sekitar 5 km an dari rumah , udah saya pilih aja yang dekat. Bisa jalan kaki, atau naik motor nganternya

    ReplyDelete
  3. Setuju semuanya niiihh. Saya selektif banget kalo milih sekolah anak. Maunya yang cocok lingkungannya karena dia bakal belajar lama di sana, pendidikan karakter dan agamanya gimana, sosialisasinya, tenaga pengajarnya, fasilitas sekolahnya, kegiatan dan lain-lain.

    Kalau saya gak apa-apa agak jauh dikit dari rumah yang penting valuenya masuk sama yang saya harapkan..

    ReplyDelete
  4. Anak saya termasuk yang TK nya lama. Toddler, TK A, TK B tapi untung sih sekolahnya memang fun, jadi anak-anak berkembang sesuai dengan usianya. Pas kebetulan Covid kemaren 2 tahun, ini yang berat karena kita yang bayar mahal kita juga yang ngajarin di rumah. hahaha...

    ReplyDelete
  5. Wah tips nya sangat bermanfaat buat saya yang memiliki tiga anak usia dini. Sampai saat ini masih terkendala menyekolahkan anak TK karena tidak sesuai dengan keinginan kami. Ditambah sekolah Sunnah sangat jauh dari tempat tinggal kami

    ReplyDelete
  6. saya juga mempertimbangkan jarak sekolah, kurikulum dan biaya. kasihan kalau sekolahnya jauh, anaknya bisa capek di jalan, untungnya dekat rumah ada yang mirip dengan keinginan kami

    ReplyDelete
  7. Setuju sama semuanya nih, TK dekat rumah dulu udh kenal sama gurunya jd agak tenag gitu nitip adek spupu, tempatnya pun bis dibilang cukuplah apalagi kan di kampung jd yah anak-anak tuh cengkarama dengan baik

    ReplyDelete
  8. Yes bener banget nih mam tips memilih TK buat si kecil. Dulu saya juga benar-benar memanfaatkan program free trial beberapa sekolahan untuk memutuskan mana yang cocok untuk anak saya. Karena sekolah bagus itu banyak, tapi sekolah yang cocok dengan anak kita mungkin hanya 1,2. Happy hunting :)

    ReplyDelete
  9. Terima kasih tipsnya mbak, dan memang salah satu pertimbangan masak masak selain karna visi misi sekolah juga karna jarak tempuh rumah ke sekolah

    ReplyDelete
  10. Betul sekali.
    Lebih enak ikutan kelas dulu selama beberapa hari. Karena dari sini, orangtua bisa tahu cara mengajar guru. Ya, meski gak semua guru bisa disamaratakan, tapi mengenai adab dan value masing-masing keluarga, lebih baik disamakan.
    Sehingga nyembung dari sekolah dan pembelajaran lanjut ke rumah.

    ReplyDelete
  11. Kalau masih TK memang faktor jarak jadi pertimbangan utama ya mbak. Soalnya kan masih kecil juga jadi jika terlalu jauh lokasi sekolah, nanti anak akan rewel kalau perjalanan pulang terlalu lama

    ReplyDelete