google-site-verification: google4086a67cad748863.html MENGUNJUNGI RUMAH IBU SETELAH MENIKAH | Nurelice | Parenting Blogger

MENGUNJUNGI RUMAH IBU SETELAH MENIKAH


Waktu saya terakhir berkunjung ke rumah mama, ibunya temen kecil saya tiba-tiba bilang, "alhamdulillah ya neng, neng mah bisa sering pulang dan lama-lama disini. Anak ibu, si Y (temen saya) jarang banget pulang, sekalinya pulang cuma sehari dua hari. Mamanya pasti seneng ini, ketempelan anak perempuan sama cucunya lama dan sering."

Denger penuturan si ibu yang lirih, hati saya mellow abis-abisan. Saya memang termasuk yang sering banget pulang ke rumah karena sering homesick. Dan ketika pulang gak pernah mau cepet-cepet kembali, even sampai 2 bulan di rumah mama. Lho lho lho, suaminya piye iku? Yo wis berunding laaaah~

Tiba-tiba saya kepikiran aja, ini tho' alasan mama saya nangis mulu selama kurang lebih enam bulanan sebelum hari H pernikahan saya. Saya yang waktu itu bener-bener blank gak paham isi pernikahan itu ternyata runyam santai aja dan malah ngomong dengan entengnya "kok mama nangis mulu sih ah lebay orang aku yang mau nikahnya pun."

Ini tho'~~~

Sekarang saya makin paham ketika punya anak. Kelak, anak saya akan memilih hidup dengan orang lain, bahkan mungkin akan 'numpang' hidup di kota yang tidak menyertainya tumbuh. Akan sangat berat, bahkan di usia anak saya yang belum genap tiga tahun pun, saya sering nangis kalau inget kesana.

Melepaskan seseorang yang kita jaga di hampir separuh usia kita itu menurut saya susah ya ikhlasnya. I mean, bukan gak ikhlas yang gimana-gimana dalam konteks negatif, tapi pasti selalu ada perasaan kehilangan meski anak kita pergi udah bertahun-tahun.

Ketika nengok kamarnya, rapi, enggak ada handuk basah yang ditaro di atas kasur, enggak ada buku-buku bercecer di lantai, enggak ada baju bekas berjejer digantung di balik pintu.

Dan, ya, itu... alasan kenapa saya sering pulang. Bukan karena sekedar saya pengen lama-lama di kota tempat saya tumbuh. Jauh dari itu, karena orangtua kita perlu kepulangan kita, anaknya. Also, cause home is where my mum is. Mereka perlu merasa bahwa sejauh apapun kita pergi, mereka tetep ngerasa deket. Dan menurut saya ya dengan cara sering pulang kalo emang jaraknya masih mampu ditempuh buat sering.

Semoga orangtua kita semua diberi kesehatan dan umur panjang ya, supaya kita mampu berbuat lebih pada mereka. Aamiin.

1 Comments

  1. Ada rasa seneng bisa nikah sama orang yang dicintai. Tapi ada rasa sedih karena gak selamanya bareng terus sama orangtua.

    Hebat kak kalau sang suami kasih izin istrinya ke rumah orangtua.

    ReplyDelete