google-site-verification: google4086a67cad748863.html Ada Dia Dalam Sosial Media | Nurelice | Parenting Blogger

Ada Dia Dalam Sosial Media





Di era sekarang, sosial media tidak hanya digunakan oleh kalangan dewasa tetapi juga anak-anak. Adik dan sepupu saya pun sudah fasih bermain Facebook sejak usianya baru menginjak 9 tahun. Tak heran banyak sekali anak-anak dengan seragam putih merah berkumpul dengan gadget dalam genggaman masing-masing, mereka menyebutnya dengan istilah mabar, "main bareng".

Dulu, sosial media buat saya hanya sebatas membagikan perasaan, tidak ada materi ataupun ilmu yang bisa didapat. Entah karena saya kudet atau memang pada zaman saya tidak banyak pengguna yang berbagi ilmu di Facebook. Ya, karena satu-satunya sosial media yang saya punya saat itu adalah Facebook. Tahun 2009 lalu, beranda saya selalu dipenuhi dengan status bahagia teman yang baru jadian sampe yang galau ditandai dengan perubahan status dari Berpacaran menjadi Lajang. Tidak ada postingan tentang parenting, motivasi atau resep masakan.

Sekarang, banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari sosial media. Kita enggak perlu kursus masak lagi karena banyak ibu-ibu dengan sukarela ngebagiin resep masakannya, enggak perlu sedih karena gak bisa ikut seminar parenting di luar pulau karena beberapa blogger dengan sukarela mengulas materi yang didapatnya, rasanya hidup jadi serba mudah dan... gratis. 

Bagi sebagian orang, sosial media mungkin menjadi media mereka ketemu jodoh, including me. Sambil menyelam minum air, disamping dapat ilmu juga dapat jodoh, lol. Saya ingat, tahun 2013 lalu, saya follow seseorang di Twitter, berawal dari minta followback lalu tukeran nomor dan berujung di pelaminan.

Sejak ketemu dia di Twitter, sosial media berasa lebih hidup dan bertebaran eceng dimana-mana. Enggak lagi ngerasain tab mention sepi karena dikit-dikit selalu saling saut. Saya bukan tipe orang yang langsung suka hanya dengan beberapa kali pertemuan, tapi kali itu saya menyukai seseorang yang ketemu aja belum, kenal juga enggak. Tapi impresi saya ketika pertama tau dia.... hanya dari nama dan cuitannya di Twitter; damn, he's the man who always i ask for in my prayers. Sungguh percaya diri, tapi setidaknya kepedean itu tidak sia-sia. It will be so so so long writing if i tell 'bout this into one post, so sesuai tema; 

Tentang Sosial Media,...

Adalah tentang rekaman proses menuju kedewasaan,
Tentang album kebahagiaan yang dihiasi ratusan senyum lebar,
Tentang secuil pemikiran yang diapresiasi dan dicaci,
Tentang sumber suplemen untuk isi kepala,
Juga tentang percakapan cinta yang setiap barisan hurufnya dieja oleh banyak pengguna.

Bagi saya, sosial media sedikit banyak berpengaruh pada kehidupan nyata. Kenalan banyak orang di sosial media dan jadi temen akrab di dunia nyata, nulis di Blog tentang kehidupan nyata sehingga hidup terasa lebih ringan karena tercurah begitu saja lewat tulisan, sampai-sampai menjadi jembatan untuk dua manusia saling mengenal, bertemu dan menyatu. Ah, rasanya sosial media memberi banyak sekali dampak positif jika kita melihat dan menggunakannya dari segi yang positif. 

0 Comments