Jadikan Sosial Media-mu Penuh Manfaat, Yuk!
Ketika sedang menikmati waktu luang sejenak, saya rasa semua orang sempat tiba-tiba terpikir tentang "mati". Ya, beberapa hari lalu saya dicambuk oleh pikiran saya sendiri; saya akan mati meninggalkan beberapa akun sosial media. Tak terhitung berapa banyak akun yang sempat saya buat, namun saya ingat satu akun yang sempat ter-suspend.
Air mata saya seketika menetes hebat ketika di kolom pencarian berjajar status yang tak enak untuk dibaca. "Saya akan selalu meninggalkan buruknya masalalu." batin saya.
Kemarin, salah satu teman saya bertanya "apa yang membuatmu sekarang menikmati hidupmu?" "Karena saya merasa bahwa di hidup saya sekarang tidak ada lagi penyesalan."
Saya sangat salah, sampai detik ini, saya masih ingin menangis dan menyesali betapa buruknya masalalu saya. Berbicara kasar, mencurahkan semua kekesalan, ghibat, bahkan hampir disemua status bercerita tentang laki-laki yang berbeda. Saya merasa malu, apa yang bisa saya banggakan tentang masalalu saya nanti pada suami dan anak-anak? Apa yang bisa saya contohkan tentang masalalu saya nanti pada anak-anak? Apa yang akan dilakukan suami dan anak-anak ketika nanti mereka tahu masalalu saya sekasar dan seburuk itu? Astaghfirullah, wallahu'alam.. :')
Tapi saya sadar kalau terus menerus menyesali tanpa ada perubahan takkan berbuah apapun. Saya berusaha untuk tidak berhenti berbenah, meski masalalu takkan bisa dihapus dan ditutupi, setidaknya saya berusaha memperbaiki.
Ukhti, akhi, mari perbaiki setiap kata yang ingin kita tulis di media universal. Mari mulai memilah mana yang manfaat dan mana yang mudarat. Jangan sampai merasakan penyesalan seperti saya..
Salam hijrah :)
0 Comments